Hidupkan Malam Ramadhan

BERBAGI

Hidupkanlah hati di bulan Ramadhan dengan membesarkannya tawadhuk dan khusyuk kepadanya, rasa malu dan takut cinta dan rindu menghina diri dan rasa lemah barulah berarti kedatangan ramadhan.

Detik-detik penantianku menunggu Ramadhan sungguh mendebarkan. Pesanan guruku untuk menyambut Ramadhan ibarat meyambut tetamu istimewa, ingin kurasakan juga , dan jadi pengalaman manis dalam hidupku. Dengan keberkatan guruku, moga dapat direzekikan. Tapi teringatkan dosa-dosaku yang terlalu banyak sukar rasanya utk kuperolehi. Tapi bukankah Tuhan boleh buat apa saja pada hambanya. Yang tak mungkin, boleh jadi mungkin ataupun sebaliknya. Kutagih  dengan dengan sepenuh hati , dengan membawa perasaan yg takut tapi juga penuh harap.

Tiba-tiba aku tersentak seakan-akan ada satu kuasa yang mengejutkanku, aku pun terbangun dari tidurku,ku teringat kecintaanku tentu sedang menungguku. Ampun Tuhan maafkan aku….bisikanku dalan hati dengan penuh harap.akupun bergegas untuk mensucikan diriku yg seharian bergelumang dengan dosa-dosa dan kesalahan.

Kubawa rasa-rasa yang pernah diajarkan oleh guruku,  utk mulakan berwudhu dengan penuh takut. Takut karena sebentar lagi akan berhadapan dengan Maha Raja segala Raja. Terbayang wajah Sayidina Umar bin Khattab yg menggeletar, pucat pasi ketika memulakan wudhu’nya. Tentulah hatinya sgt takut ,bimbang dan sejuta lagi perasaan yang melambangkan dalamnya rasa hamba yang Allah anugerahkan padanya. Begitu hebatnya kesan didikan Rasulullah pada para sahabat. Yang kekuatannya mampu menundukkan pribadi macam Sayidina Umar, menjadi pribadi yg hatinya sangat takut pada Allah.

Kucoba untuk mengiringi setiap pergerakan dari satu bagian anggota wudhu kpd anggota lainnya, dengan meminta utk diberi rasa sepertimana yang sepatutnya ada. Sucikanlah mukaku,tanganku, kakiku….dr segala dosa-dosa yg pernah kulakukan ya Allah, jauhkanlah dr azab api neraka yg maha dahsyat di akhirat kelak ya Allah. Ku akhiri dengan berdoa memohon dengan  rasa tak layaknya untuk meminta ini dan itu pada Tuhan….yang Maha Baik.

“Aku bersaksi, tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shaleh”

Tanpa toleh kiri kanan akupun terus bergegas bersiap menghadap Yang Maha kuasa, Maha segala-galaNya dalam hidup matiku. Di kesunyian dini hari tika ayampun belum berkokok menyeru kebesaran Tuhannya. Aku ambil peluang untuk menghadap kekasih hati pujaan, tempat aku mengadu meminta berharap dan tempat meluahkan segala apa yang terbuku. Susah senang dalam kehidupan tak ada satu perkarapun kurahsiakan padaNya. Tuhan Maha Mendengar semua luahan hati hambanya. Terasa hina ,bodoh,dungu jika berhadapan denganMu Tuhan.Apa yang telah Engkau berikan pada hambaMu tak kan mungkin boleh dibalasi oleh hambaMu ini.Maha melihatmu dapat memantau hingga ke lubuk hatiku. Maha mendenganMu tiada bisikan yang terlepas dr Mu,Maha kuasaMu Mutlak tiada siapa blh halang sekalipun seluruh dunia berkumpul kekuatan untuk menolak takdirMu. Lemah lungkailah aku dibuatnya, mendorongku untuk menyerahkan segala-galaNya padaMu…aturlah,caturlah asalkan aku sentiasa bersamaMu tak kan dipisahkan dengan Maha Pemurah dan Maha Penyayang….

Betapa indah bila Tuhan boleh buatkan hati kita sentiasa berkawan denganNya. Kita dapat berbual  sepuasnya mengadu ini dan itu perihal diri hamba yang sangat hinanya. Tak ada penghalang antara hamba dengan Tuhannya. Bagaimana keadaan ini boleh berlaku wahai Tuhan…Inginnya rasa itu sentiasa ada dan ada ..tak tenggelam  timbul dalam diriku. Namun selalunya gagal, dunia kerap tak henti-hentinya datang dengan janji palsunya…akupun kecundang dan lari dariMu

Kemuadian datang lagi dengan sejuta penyesalan , taubat minta ampun serta berjanji tak kan buat lagi…tak kan tinggalMu lagi….

Di malam Ramadhan yang penuh dengan rahmatMu Tuhan, aku luahkan segala isi hatiku ini, jadikanlah aku hamba sehamba-hambanya, diberi kekuatan utk khidmat padaMu Tuhan, juga boleh khidmat dengan manusia. Hamba yang boleh memberi manfaat pada manusia lain.

Moga Ramadhan kali ini membawa hati kita semakin takut setakutnya pada Allah,rindu serindunya pada Rasulullah. Bertemunya Syawal dengan membawa hati yang fitrah selamat. Tidak lagi dikotori oleh mazmumah perangai jahat yang boleh meracuni hidup kita. Tidak lagi mudah diganggu oleh tipuan dunia yang  senantiasa menggamit-gamit.Kita akan menjadi seorang yang selamat  dan juga menyelamatkan orang lain. Cara hidup Islam menjadi model kehidupan kita.

Penulis : Puan Nur Sakinah Rahmanuddin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here