Luncuran Awan Panas, Aktifitas Penambang Dihentikan

BERBAGI

TvSumsel – Sleman, Erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi pada Selasa (03/03/2020) pagi, ditandai dengan keluarnya luncuran awan panas dan asap tebal ke arah hulu Sungai Gendol, memaksa pihak berwenang untuk sementara menghentikan antivitas penambangan galian C atau pasir dan batu.

Camat Cangkringan Sleman, Suparmono mengungkapkan, luncuran awan panas menuju ke arah Sungai Gendol sekitar 2 kilometer dari puncak, dan guna mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, maka aktivitas dihentikan, sambil menunggu perkembangan.

“Kami berkoordinasi dengan Kades Glagaharjo dan Kades Kepuharjo kemudian dengan Muspika kita memutuskan pada hari Selasa, 3 Maret 2020 penambangan galian C di sepanjang Sungai Gendol dihentikan dahulu sementara,” kata Suparmono, di lokasi penambangan.

Menurutnya, apabila sampai malam hari tidak terjadi apa-apa pasca erupsi termasuk kemungkinan tidak terjadi hujan di puncak Merapi, maka penambangan boleh dilanjutkan kembali.

Suparmono menghimbau kepada para penambang di sepanjang Sungai gendol agar selalu meningkatkan kewaspadaan karena cuaca yang ekstrim, meskipun di atas Merapi sudah ada yang memantau tentang merkembangan situasi.

Himbauan dan harapan juga disampaikan oleh Ketua Komunitas Siaga Merapi KSM Desa Glagaharjo, Sugiyanto kepada para penambang galian C di sepanjang Sungai Gendol untuk selalu mencermati situasi dan kondisi karena saat ini masih cuaca ekstrim.

“Cuaca yang tidak menentu maka dari itu para penambang galian C untuk harap meningkatkan kewaspadaannya, mencermati dan mencari informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi,” kata Sugiyanto.

 

Menurut Sugiyanto, jumlah penambangan galain C yang beraktivitas di sepanjang Kali Gendol mencapai ratusan orang setiap harinya, terdiri penambang manual, dengan alat berat dan sopir truk.

“Aktivitas mereka mulai dari Kopeng, Kaliadem dan Kaliadem lama di wilayah Desa Glagaharjo dan Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman,” ungkapnya.

Berdasarkan Pers Rilis dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekonologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta disebutkan bahwa pada 3 Maret 2020 pukul 05.22 terjadi erupsi Gunung Merapi ditandai dengan semburan awan panas dengan tinggi kolom 6 kilometer terekam seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. Awan panas teramati sejauh 2 kilometer ke arah Selatan. (yon/yyw).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here