Orang Tua Jadi Guru Harus Sabar, Grafik Kekerasan Anak di Sumsel Cukup Mengkhawatirkan

BERBAGI

Tvsumsel – Banding Agung [OKUS], Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sumsel mengutamakan tindakan pencegahan dulu, tapi bila sudah terjadi kekerasan maka mereka akan menindaklanjuti seperti melalui trauma healing, pendampingan bidang hukum, pendampingan psikologis dan lainnya, Tapi yang jauh lebih penting dari itu adalah tindakan pencegahan.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPAD Sumsel H. Eko Wirawan. Z, SH saat dijumpai Tvsumsel usai acara pembukaan Sriwijaya Ranau Gran Fondo (SRGF) 2020 di Banding Agung OKU Selatan, Sabtu pagi (14/11/2020).

Menurut H. Eko Wirawan, sekarang KPAD sudah melakukan tindakan pencegahan yaitu dengan monitoring, evaluasi dan edukasi di sekolah-sekolah di seluruh Sumsel mulai dari tingkat PAUD, TK sampai ke SMA.

“Tujuannya tidak lain untuk mengenalkan pencegahan kekerasan terhadap anak kepada lingkungan sekolah,” ujar pria berkacamata ini.

Ditanya soal perkembangan grafik kekerasan pada anak di Sumsel pada tahun 2019-2020, H Eko Wirawan menegaskan angka grafik kekerasan pada anak cukup mengkhawatirkan.

“Cukup mengkhawatirkan kita, bahwa di tahun 2019-2020 ini, grafik Kekerasan pada anak yang tercatat di Sumsel sangat cukup tinggi.

Di seluruh Indonesia, Sumsel termasuk yang salah satu tertinggi, Maka pencegahan kekerasan pada anak, bukan hanya tugas kami KPAD dan PPA saja, tapi inilah tugas kita bersama seperti guru, pers dan warga,” tegasnya.

Lebih lanjut ditanya masalah dampak belajar daring pada anak di masa pandemi ini, H. Eko Wirawan mengungkapkan tentu masa pandemi membawa dampak,

‘Jangankan anak-anak, orang tuapun di masa pandemi ini mengalami stress dan tertekan, apalagi anak-anak’

“Justru dari tekanan itulah, kita orang tua dituntut untuk lebih memahami anak-anak, terutama “ibu-ibu yang menjadi guru” bagi anak-anak di rumah, diminta sabar dan jangan mudah emosi,” sarannya. [Duan]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here