Editor : Wiranda Yudhis Arjuna
Pada malam, telah mencair ke sujudku yang datar. maka di akhir lafal kuucapkan sebagai hamba
Pada malam, meleleh ke dalam imanku yang harum bagai bunga. setiap kali kucium warna hitamMu pada langit malam, tahajud ini menyatukan kerinduan di ujung persetubuhan salatku yang datar
Setiap kali doa dan zikir kupersembahkan sebagai sajian, lengkaplah cahaya dari tubuh malamMu
Pada malam, Kau buka segala tahajud penyampaian kata hati. sebagai ruang sunyi di malam malam tiada suara, sejumlah jasad reknik menghamba sebagai hamba
Kau terbangkan segala ruh ke udara bebas. karena pada malam, cahaya bulan memancar bersama imanku yang mengharumkan takwaku padaMu
Dalam perjalanan panjang pada malam, doa doaku mengambang mengepakkan sayap. bersama zikir yang tulus, ia terbang merangkul keindahanMu, Tuhanku
Dari permulaan waktu, sujud ini terus melaju ke percikan ombak laut laut imanku yang dalam
Pada malam
Di ujung sujudku, irama salat menjadi merdu setelah sejumlah angka di partitur nada, terbang melagukan percintaan kita ke dalam imanku yang teduh.
Tirta Bening, Januari 2019
Karya : Anto Narasoma