EDITOR : Wiranda Yudhis Arjuna
Tvsumsel – Pulu Beruang, Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Team Lindungi Hutan Palembang melakukan penghijauan lahan gambut, di Desa Pulu Beruang Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, Selasa (23/04/2019)
Kegiatan penghijauan lahan gambut tersebut, diikuti oleh 5 orang perwakilan dari team Lindungi Hutan Palembang beserta para penduduk setempat.
Relawan Lindungi Hutan Palembang, Tri Melia mengatakan, dengan memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2019 kemarin, team dari Lindungi Hutan Palembang melakukan penghijauan di lahan gambut yang mulai gersang akibat dari kebakaran lahan dan perluasan lahan perkebunan oleh pihak perusahaan.
“Mereka melakukan penghijauan dengan tujuan, agar lahan tersebut kembali lestari, dengan mengingat lahan gambut yang sudah terbakar akan sulit untuk ditanami pohon,” terangnya.
Lebih lanjut Tri Melia mengatakan, bahwa kegiatan tersebut juga dilakukan secara sukarelawan dan didukung penuh oleh pengurus desa beserta para warga setempat. Selain itu, akses menuju ke lokasi tidaklah mudah, mengingat akses jalanya yang cukup parah dengan kontur tanah berlumpur.
“Walaupun demikian, tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi penanaman untuk menghijaukan bumi ini,” ujarnya.
Tambahnya, sebanyak kurang lebih 500 batang bibit pohon yang merka tanam, diantaranya bibit phon Pulai, Blangiran, Jeluting Rawa, Tembesu dan pohon Sirsak dan semua bibit pohon tersebut, merupakan bantuan dari BPTH wilayah I Sumsel.
“Pengerjaan penanaman bibit pohon tersebut, mereka lakukan dengan perlengkapan seadanya, yang mereka dapatkan dari bantuan kemitraan partnership dan warga setempat,” ungkapnya.
Sementara itu, H Sitalmin selaku Kades setempat mengatakan, bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan penghijauan ini karena sangat berdampak baik bagi bumi kita ini.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mempertahankan keberlangsungan bumi kita yang semakin hari semakin rusak akibat penebangan dan pembajakkan hutan yang merupakan jantung kehidupan secara liar,” katanya.
(LAPORAN : Wachyu Willian Citra Astama )
