Tvsumsel.com –Palembang, Pendidikan yang berkah adalah memberi kesempatan belajar bagi anak yatim-piatu dan orang-orang tidak mampu. Terkait masalah itu, Sekolah Menengah Pertama (SMP) NU Palembang, setiap tahunnya member kesempatan anak-anak cerdas dan yatim piatu yang tidak mampu belajar di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SMP-SMA NU, Ir Ahmad Dailami Malik Tadjuddin, mengatakan sekolahnya akan tetap member kesempatan kepada anak-anak yatim dan tidak mampu untuk sekolah di SMP NU. “Bagi anak-anak yang cerdas dan kebetulan tidak mampu, silakan mendaftar ke sini Gratis,” ujar Dailami kepada TVSumsel, di ruang kerjanya, senin (25/6/2018).
Menurut dia, sejak tahun 2014 setelah sekolah itu berada di bawah kepemimpinanya, Dailami membuka keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sebab, belajar agama tanpa disertai ilmu pengetahuan umum (teknologi), para pelajar SMP NU tak akan sepandai anak-anak sekolah lain.
Sedangkan jika hanya belajar ilmu pengetahuan umum tanpa didampingi ilmu agama, mereka tidak akan memiliki akhlak yang baik. Akibatnya anak-anak di sekolahnya akan bertindak kriminal di luar sekolah. “Jadi setiap Jumat para pelajar kita diberi ilmu agama yang kami datangkan ke sekolah. Selama ini kami menjalin kerjasama dengan Majelis Al-Mawarid pimpinan Habib Muhamad Al-Habsyi,” katanya.
Putra pendiri sekolah NU, Ustadz Malik Tadjuddin itu, mengatakan akan terus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Karena untuk saat ini, kedua ilmu itu harus dilengkapi dengan berbagai keterampilan, misalnya menguasai teknologi komputer. “Bahkan kita juga akan mendatangkan wartawan senior dari Sumatera Ekspres, Bapak Anto Narasoma agar bersedia memberikan pendidikan jurnalistik kepada pelajar SMP dan SMA NU,” katanya.
Setidaknya, dengan memiliki keterampilan, secara moral spiritual para pelajar NU akan cerdas lahir-batin. Karena itu, untuk memulai lebih awal pihaknya telah membuka cara merakit komputer. Komputer-komputer yang rusak mereka beli dengan harga murah itu mereka perbaiki, lalu dirakit kembali dengan onderdil baru yang dibeli di took-toko komputer. “Dengan cara ini siswa-siswa kita tidak akan mengalami penyakit gagap teknologi (gaptek),” urainya.
Menjawab pertanyaan tentang keseimbangan antara prioritas siswa dengan guru pendidiknya, Dailami mengatakan, tingkat kesejahteraan guru telah lebih diprioritaskan. Karena untuk saat ini SMP NU tidak memungut biaya dari para siswanya, gaji yang diberikan itu dialokasi dari dana biaya operasional sekolah (bos).
Agar kehidupan guru SMP-SMA NU tetap bisa makan, jika dana bos itu terlambat diterima, Dailami tak segan-segan menggadaikan mobilnya. “Tidak apa. Yang penting para pendidik di sekolah NU tidak kelaparan,” tandas Dailami. (anto, fery, madly)
[…] http://tvsumsel.com/wow-benar-benar-gratiss-masuk-smp-sma-ini-pilihan-sekolahnya/ […]