Editor : Wiranda Yudhis Arjuna
Hidup tak sekadar rindu. dari derai napas lewat angin yang mengabarkan kepergian ayah, kau tanam jutaan benih di sawah itu
Lalu kau bawa pacul dan harapan di antara pagi pembawa kabar. Hanya keringat yang mengairi nasib
Hanya sepetak keyakinan, ayahku mengelola nasib di antara lumpur dan daun-daun padi
Topi dan caping di kepala, kau bawa menembus kasih sayang-Nya yang menghampar sebagai emas
Ayahku, petani tangguh. tak peduli kerja keras melambai-lambai sejauh pandang. petak-petak padi yang tumbuh menyiratkan kasih di sepanjang ayat ayat suci dalam lembaran kehidupan ini
Sekolah dan papan tulis tempat aku melukiskan wajah ayahku, berlumur cita-cita sebagai buku pelajaran esok hari
Ayah, wajahmu penat berkeringat. dari tiap tetes peluhmu yang sejuk, sawahlah sekolah anakmu
Lalu ayah berpesan ; jangan kau jemur lumpur sawah ini di tengah teriknya kesombongan kota besar
Lebab lebatnya padi-padi yang tumbuh di galang persawahan ini, telah menghitung-hitung ribuan pejabat sebagai anak petani.
Tirta Bening, Januari 2019
Karya : Anto Narasoma