Perajin Bata Merah di Wilayah Kecamatan Ligung Kebanjiran Order di Saat Para Petani Kesulitan Air di Musim Kemarau,

BERBAGI

Editor : Jerry Ardiansyah

Tvsumsel – Majalengka, Di saat para petani mengalami kesulitan air di musim kemarau, perajin bata merah di wilayah Kecamatan Ligung justru kebanjiran order.

Pasalnya musim kemarau setiap tahun menjadi berkah tersendiri bagi perajin. Proses pengeringan semakin cepat dan warga pun banyak yang melakukan pembangunan.

Salah seorang perajin bata merah di desa Kedungkencana Kecamatan Ligung, Ajid (39) mengatakan, pada musim kemarau, dirinya menerima banyak pesanan. Proses produksi pun cukup mudah karena didukung teriknya sinar matahari.

“Alhamdulillah cuaca panas seperti ini banyak order yang datang. Musim kemarau ini justru membuat proses pengeringan atau penjemuran cepat. Sehingga memudahkan saya untuk kembali memproduksi bata-bata baru,” ujarnya, Jumat (5/7/2019).

Ajid menambahkan saat ini harga bata merah untuk satu buah yakni Rp650 per bata. Dirinya mendapatkan ribuan bata hasil produksinya. Jumlah rata-rata pemesan relatif mulai dari 1.500 hingga 2 ribu bata.

“Semakin banyak pemesan, semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Kalau musim hujan, kami perajin bata merah malah kesulitan untuk proses membuat maupun pengeringan,” tuturnya.

Kepala Desa Kedungkencana, Apandi mengatakan sekitar 10 persen warganya memproduksi bata merah untuk bahan bangunan.

Mereka kerap memproduksi bata merah, mengingat kontur tanah liat di Desa Kedung Kencana sangat cocok untuk bahan baku bata merah. Kualitas produk bata merah di sini juga sudah tidak diragukan lagi dan biasa dikirimkan ke wilayah Ciayumajakuning.

“Kalau musim kemarau seperti sekarang ini, petani di sini beralih menjadi perajin bata merah. Hasilnya lumayan, karena ordernya semakin banyak,” pungkasnya.

( Laporan : Reporter Friliyanti )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here