Tahun Pelajaran 2019-2020, SMPN 33 Siap Lasanakan UNBK Mandiri

BERBAGI

EDITOR : Wiranda Yudhis Arjuna

Tvsumsel – Palembang,Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palembang melakukan simulasi di tempat menginduk karena belum memiliki fasilitas UNBK.

Seperti yang dilakukan oleh SMP Negeri 33 Yang beralamat di jalan Kapten Anwar Arsyad / Musi V Way Hitam Kecamatan Ilir Barat I, sekolah ini terpaksa menginduk ke SMK Negeri 5 Palembang yang memiliki fasilitas lengkap untuk UNBK.

“Kami sudah siap menghadapi UNBK yang bakal digelar pada tanggal 22-25 April nanti, kesiapan itu sudah mencapai 85, “ ungkap kepala SMPN 33 Palembang Sudarmi,M.Pd, saat dibincangi Selasa (12/3/2019).

Dia mengatakan, untuk emmantapkan siaswa saat UN nanti, pihaknya juga sudah melaksanakan simulasi dan try out. Dengan latihan mengerjakan simulasi UNBK dan try out serta pelajaran tambahan, maka siswa dibiasakan mengerjakan soal UNBK.“Takutnya jika tidak dibiasakan pegang komputer, nanti gemetaran memegang mouse atau berhadap dengan komputer. Kalau gemeteran, nanti konsontrasi malah buyar,” katanya.

Sudarmi juga mengatakan, karena baru tahun ini SMPN 33 mendapatkan bantuan 20 unit computer dari Dinas Pendidikan Kota Palembang dan 1 server, dan masih harus menambah kekurangan computer, maka tahun depan mudah-mudahan kita bisa laksanakan UNBK secara mandiri.

“Untuk tahun ini ada sebanyak 246 siswa/i SMP N 33 mengikuti UNBK di SMKN 5 Palembang, dari jumlah siswa tersebut akan dibagi 3 sesi nantinya,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP Disdik Kota Palembang Drs. H. Herman Wijaya, M.Si,mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi bagi sekolah yang melaksanakan UNBK, mekipun harus menumpang disekolah lain.

Dia mengatakan, Meski anjuran dari pusat sudah jelas bahwa tahun ini harus bisa Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), nyatanya sebagian besar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang belum bisa menjalankannya. Pasalnya, dari total 200 sekolah yang bersiap mengikuti Ujian Sekolah (US) Ujian Nasional (UN) dengan rincian 60 SMP negeri dan 140 SMP swasta. Namun kurang dari 50 persen sekolah yang bisa melaksanakan UNBK.”Target Tahun ini tak sampai 50 persen sekolah yang melaksanakan UNBK,”ujarnya.

Sekarang ini kata Herman, baru 24 sekolah dari 60 SMP negeri dan 73 sekolah dari 140 SMP swasta yang menyanggupi UNBK. “Persoalannya masih sama, karena terkendala sarana dan prasarana (sarpras) maupun jaringan internet di sekolah,” ucapnya.

Menurut Herman, untuk mengadakan sarpras saja bukan hal yang murah. Sedangkan sekolah tidak diperkenankan memungut biaya dari siswa. “Memang ada anggaran dari dana BOS, namun hanya 5 unit komputer per tahun. Sedangkan rasio pelaksanaan UNBk 1:3. Bagaimana sekolah mau melengkapinya masih belum cukup jika melihat rasio, Persoalan lain yang menjadi kendala, yakni tidak tersedianya jaringan internet di beberapa SMP,”tuturnya

Ia menerangkan, untuk mendapatkan sinyal ini pihaknya sudah bekerjasama dengan Telkom. Namun sekolah masih harus merogoh kocek sebesar Rp14-15 juta untuk menambah tower sinyal. “Artinya masih cukup mahal, ke depan akan 14-15 dibuat anggaran tertentu untuk masalah pembangunan tower sinyal ini,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, Tahun pelajaran 2018/ 2019 ini peserta US/UN seluruh SMP/MTs diikuti total 27.764 siswa. Dengan rincian SMP negeri 16.636 siswa, SMP swasta 8.597 sehingga total 25.233 peserta. Sedangkan untuk MTs negeri ada 765 siswa dan MTs swasta ada 1.766 siswa dengan total 2531 peserta

REPORTER & KAMERAWAN Hasan | PASCA PRODUKSI Wira

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here