Upayakan Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya, Pemerintah Dorong Provinsi Maluku Menjadi Lumbung Ikan Nasional

BERBAGI

Tvsumsel – Ambon | Pemerintah masih terus mendorong pengembangan Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN). Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar rapat koordinasi dan kunjungan langsung bersama pemerintah daerah setempat mengenai pengembangan Provinsi Maluku sebagai LIN, Jumat (05/02/2021).

Lokasi LIN yang terus didorong di Provinsi Maluku bukanlah tanpa alasan, karena provinsi ini memiliki potensi  perikanan tangkap dan budidaya yang melimpah. Provinsi Maluku memiliki tiga titik utama untuk perikanan tangkap yang melimpah atau biasa disebut Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Beberapa titiknya, yaitu titik 714 di Laut Banda, 715 di Laut Halmahera, dan 718 di Laut Arafuru.

Hadir dalam rapat koordinasi dan kunjungan di lokasi LIN tersebut, yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono. Dia mengatakan bahwa akan dibangun Kawasan Terpadu Pelabuhan Perikanan yang menjadi pembentuk utama Provinsi Maluku sebagai LIN. Didalamnya akan dibangun berbagai infrastruktur pendukung industri perikanan tangkap dan budidaya disana.

“Kita akan membangun infrastruktur untuk mendukung Maluku sebagai LIN. Pada dasarnya kita perlu membangun infrastruktur yang mampu menunjang proses produksi, pengolahan, hingga distribusi yang efektif dan efisien. Industri perikanan ini nantinya menjadi proses industri yang modern, karena pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir,” ungkap Menteri Trenggono saat kunjungan di lapangan.

Dengan dijadikannya Provinsi Maluku sebagai LIN,  maka nantinya produksi perikanan yang bisa dihasilkan dari sub-sektor perikanan tangkap dan budidaya memiliki estimasi mampu mencapai angka 750.000 ton per tahun.  Adanya industri perikanan dan tangkap melalui LIN mampu ini membuka lapangan pekerjaan dan dapat menyerap tenaga kerja sampai 30 ribu orang.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga turut hadi dalam acara tersebut. Keduanya menjelaskan bahwa pada tahun 2022 diharapkan pembangunan infrastruktur sudah berjalan. Pembangunan infrastruktur ini nantinya akan menggunakan dana dari APBN dari KKP dan Kemenhub.

Kemenko Marves selaku kementerian yang melakukan koordinasi terkait pembangunan LIN di Provinsi Maluku, berusaha untuk terus melakukan koordinasi dan mendorong agar pembangunan LIN ini mampu segera untuk dilaksanakan. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kesiapannya untuk selalu menjadi penghubung antara setiap kementerian terkait dalam proses pembangunan LIN di Provinsi Maluku.

“Kemenko Marves selalu berkoordinasi dengan kementerian terkait Provinsi Maluku yang akan dijadikan Lumbung Ikan Nasional atau kita sebut LIN. Kita berharap dengan adanya LIN ini, mampu memangkas ongkos produksi ikan yang selama ini tinggi menjadi lebih rendah. Kemudian, dengan adanya industri perikanan tangkap dan budidaya perikanan, mampu menyerap banyak tenaga kerja seperti yang sudah dikatakan oleh MenKP,” ujar Deputi Safri saat dimintai keterangannya

Deputi Safri melanjutkan bahwa proses pembangunan LIN ini perlu dukungan dari berbagai macam pihak, tidak hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah di Provinsi Maluku.

“Dukungan dari berbagai pihak dibutuhkan, bukan hanya dari pemerintah pusat saja, tetapi sampai ke pemerintah daerah. Dengan adanya dukungan dan kolaborasi bersama, cita-cita kita untuk menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional bisa tercapai sesuai target yang ditentukan,” Tutup Deputi Safri. [Red]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here