Editor : Wiranda Yudhis Arjuna
Apa yang patut diperlihatkan. ketika kedigdayaan hanyalah kematian.
Senilai uang dan secantik rembulan, ketika tiba di batas harga, hanya kematian yang mendekap tak berdaya
Dalam impian panjang, kau kirimkan segala dosa atas perilaku. hanya kitalah yang menentukan ketidakberdayaan itu
Jika sudah disekap kematian. kita hanyalah batu batu nisan yang bercinta dengan tanah hitam
Karena adamlah yang membuka jalan bagi ruang ruang tempat kita bercermin diri. apakah kita mampu menentukan; kapan harus pulang ke negeri keabadian?
Tak ada melayu, tak ada china, tak ada aria dan tak dibicarakan hitam putih manusia ketika pulang ke negeri keabadian
Semua mati, dan semua harus bersetubuh dengan asalmu; tanah sebagai adam
Jangan kau lihat jejak jejak di belakang. karena batu batu nisan telah mencatat namamu sebagai ketidakberdayaan atas manusia angkuh dan merasa lebih tuhan dari Tuhannya.
Tirta Bening, Januari 2019
Karya : Anto Narasoma