Hasrullah S.Sos Langsung Tancap Gas

BERBAGI

Tvsumsel Palembang, Meski belum genap 2 minggu mengemban amanah sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas l Palembang, Hasrullah S.Sos langsung “tancap gas”.

Hasrullah S.Sos mengaku akan segera berbenah demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna pelayanan jasa keimigrasian.

Berbagai gebrakan pun akan segera dilakukan Hasrullah S.Sos baik dari segi Sumber Daya Manusia (petugas), melakukan peremajaan peralatan yang ada di Kantor Imigrasi Kelas l Palembang hingga kedepan akan menjalin kerja sama dengan instansi terkait.

“Langkah awal kita adalah berbenah, mulai dari petugas, peralatan hingga penertiban pelayanan kepada masyarakat juga menjalin kerjasama dengan instanti terkait agar pelayanan di sini jadi mudah dan cepat,” ujar Hasrullah saat dikunjungi tim liputan Tvsumsel, Senin (3/12/2018), di ruang kerjanya.

Dalam waktu dekat Hasrullah  akan melakukan evaluasi dan terus menelusuri terkait kendala yang dihadapi masyarakat dalam hal pelaksanaan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi kelas l Palembang.

Kota pempek pun bukanlah asing bagi pria berkumis tipis ini.

Hasrullah  mengaku lahir dan dibesarkan di Sumsel, tepatnya di Desa Tebing Abang Musi Banyuasin.

Oleh sebab itu kesempatan untuk mengabdi di kota kelahiran menjadi sesuatu yang tak ingin dilewatkan begitu saja.

“Saya begitu dapat kabar mutasi ke sini (Palembang) saya sangat senang, ya ibarat pulang kampung, wong kito tuan rumah, asli putra daerah Sumsel lho..,” ungkap Hasrullah.

Rasa bangga pun tak bisa dipungkiri, manakala bisa bertemu kembali dengan rekan sejawat dan menghadapi orang-orang khas wong kito tentu bukanlah persoalan baginya sebagai putra daerah Sumsel.

Suka duka pun mewarnai perjalanan karier suami Dian Aria, berkecimpung di dunia Imigrasi sejak tahun 1990 hingga sekarang menjabat sebagai orang nomor satu di Kantor Imigrasi Kelas l Palembang ini.

Berpindah dari kota ke kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Sukabumi Tanjung Pandang, Jambi, Batam, Surabaya hingga Manado membuat dia bertemu dan belajar memahami watak dan perilaku setiap orang, bahwasannya setiap suku memiliki ciri khas tersendiri, baik prilaku maupun cara menghadapinya.

Pengalaman selama 3 tahun menjadi Kepala Rumah Retensi Inugrasi di Kota Manado pun paling tak terlupakan bagi pria yang suka berolahraga volly ini.

“Kota Manado paling berkesan, waktu itu saya mengurus sekitar 250 WNA, mulai dari orang Asia hingga Timur Tengah yang menunggu pemulangannya ke negara asal, jadi kita terus pantau hingga malam pun tetap diawasi takut mereka kabur,” beber Hasrullah sembari tertawa.

Namun, tak dipungkiri tuntutan pekerjaan yang terkadang cukup menyita waktu bersama keluarga, apalagi sering berpindah tugas dari kota ke kota, terkadang membuat Hasrullah terpaksa tinggal berjauhan bersama istri dan kedua buah hatinya.

“Ya mau gimana lagi, saya di sini masih menetap di rumdin sedangkan anak-anak gak mungkin pindah ke sini, mereka kuliah di Jakarta jadi tinggal bersama istri di Tanggerang,” ujarnya.

Lebih jauh dia mengatakan sosok istri dan kedua buah hatinya selalu paham dan mengerti bagaimana kondisinya, terlebih terkait soal pekerjaan.

Baginya, saling percaya, jujur dan selalu terbuka kepada keluarga itu merupakan modal yang paling utama.

Terakhir, ayah dari Indah Wulansari dan Ayu Dea Lestari ini mengungkap resep sukses yang selalu diterapkannya sedari dulu hingga sekarang.

“Yang paling penting itu tekun dalam bekerja, jangan cepat menyerah, kerja ikhlas dan tulus, tidak mengharapkan sesuatu dan harus percaya rezeki sudah ada yang atur,” tutupnya. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here