Editor : Wiranda Yudhis Arjuna
Kenaglah ibumu meski hanya sebaris nama di pusaran itu. Dari bentuk dan kasih sayangnya dalam kenangan, ibulah napas dan senyum anakmu
Kenanglah ibumu dalam tiap sujud. Karena dari doa dan zikir di mulutmu, ia hadir sebagai cinta
Meski hanya kenangan, ibulah tulisan hidup yang mengajarkan diri ini sebagai manusia sejati
Ibu, ibu, ibu. senyum dan doamu mengepul bagai api. di dalam. Diri ini, jiwamu berkelana menapaki hitam-putihnya anakmu sebagai asap
Karena akulah asap di dalam kobaran apimu. ibu, sepekan sebelum langkahmu berselimut maut, kau cium aromaku sebagai doa
Dari jejak kakimu mengitari mimpi, kau pejamkan matamu di balik peristirahatan terakhir. jauh dari dekapanku di itanah itu, hanya kepasrahan yang kau persembahkan sebagai bakti kepadaNya
Ibu, ibu, ibu. hanya riwayat antara kasih dan doa saja diselimuti tanah. Karena pusara inilah kupeluk rindumu dalam zikirku.
Tirta Bening, Januari 2019
Karya : Anto Narasoma